Suspensi adalah sekumpulan komponen tertentu pada kendaraan yang berfungsi meredam kejutan dan getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata sehingga dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan.
Posisi sistem suspensi kendaraan umumnya terletak di antara bodi (kerangka) dengan roda. Baik untuk roda bagian depan , mapun roda bagian belakang.
Saat ini, secara umum dikenal ada dua jenis utama pada sistem suspensi yaitu Sistem suspensi dependen atau sistem suspensi rigid (poros kaku) dan sistem suspensi independen atau sistem suspensi bebas.
Masing-masing sistem meiliki komponen-komponen yang berbeda-beda, untuk lebih jelasnya tentang jenis dan tipe suspensi mobil, anda dapat membacanya pada artikel 8 Tipe suspensi mobil yang umum digunakan
Nah, pada atikel kali ini, ombro akan menjelaskan komponen-komponen suspensi beserta dengan fungsi-fungsinya.
Komponen suspensi yang pertama adalah pegas (spring). Pegas pada mobil adalah sebuah benda elastis yang digunakan untuk menyerap energi mekanis. Pegas berfungsi untuk menyerap kejutan dan getaran pada roda-roda yang diterima dari jalan agar kejutan dan getaran tersebut tidak diteruskan ke bodi kendaraan secara langsung.
Pada saat ini terdapat beberapa macam tipe pegas yang digunakan pada kendaraan yaitu
Komponen suspensi yang berikutnya adalah Shock Absorber (Peredam Kejut). Shock absorber pada mobil memiliki komponen yang pada bagian atasnya terhubung dengan piston dan dipasangkan dengan rangka kendaraan. Fungsi dari shock absorber ini adalah untuk meredam gaya osilasi dari pegas.
Shock absorber (peredam kejut) ini akan memperlambat dan mengurangi besarnya getaran serta gerakan dengan mengubah energi kinetik dari gerakan suspensi menjadi energi panas yang dapat dilepaskan melalui cairan hidrolik ataupun gas.
Untuk lebih jelasnya tentang cara kerja dan macam-maam shock absorber , sobat bisa membacanya pada artikel Mengenal Shock Absorber pada mobil
Komponen suspensi selanjutnya adalah Ball joint. Ball joint ini merupakan komponen sambungan yang berbentuk bola yang dapat berputar pada sudut tertentu. Ball joint terbuat dari material baja khusus yang memiliki fungsi untuk menerima beban kendaraan baik secara vertikal ataupun dalam posisi lateral. Selain itu, ball joint juga berfungsi sebagai sumbu putaran pada saat kendaraan berbelok.
Penamaan ball joint pada kendaraan ini cukup beragam, tergantung dari posisi dan tempat dimana ball joint tersebut diletakkan. Seperti contohnya
Untuk lebih lengkapnya tentang ball joint ini anda bisa membacanya pada artikel Jenis Ball Joint pada suspensi
Stabilizer bar umumnya dipasang pada kedua lower arm kiri dan kanan melalui susunan bantalan karet, linkage, atau dengan ball joint. Sedangkan pada bagian tengahnya, stabilizer bar ini diikatkan ke rangka mobil melalui sebuah bushing.
Stabilizer bar merupakan sebuah batang baja khusus yang berfungsi untuk meredam efek rolling dari kendaraan, khususnya saat kendaraan berbelok tajam atau saat melewati jalan bergelombang.
Berikut fungsi dari stabilizer bar
Komponen Strut bar pada sistem suspensi ini lebih banyak di temukan pada kendaraan-kendaraan komersil yang menggunakan rangka model Ladder-frame seperti contohnya pada suzuki carry, T120ss dan mitsubishi colt L300.
Strut bar merupakan komponen di dalam sistem suspensi yang memiliki fungsi untuk menahan lower arm agar sudut kemiringan roda depan dapat terjaga dengan baik. Ujung strut bar dipasang pada lower arm dan ujung lainnya diikatkan pada cross member melalui bracket dan karet bantalan.
Selain itu, strut bar juga memiliki fungsi untuk menahan lower arm agar tidak bergerak maju dan mundur pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata, bergelombang atau dorongan akibat terjadinya pengereman.
Komponen suspensi selanjutnya adalah knuckle arm. Knuckle arm merupakan komponen yang berfungsi sebagai tempat dudukan dari roda, bearing roda, hingga perangkat rem cakram ataupun tromol.
Knuckle arm terhubung dengan lower arm dan upper arm dengan ball joint sebagai penghubungnya. Dengan begitu roda kendaraan bisa bebas begerak dan berbelok ke segala arah sesuai dengan ketersediaan sudut putar dari ball joint pada masing-masing arm.
Komponen suspensi lainnya adalah Upper Arm atau biasa dikenal dengan sebutan lengan ayun atas. Upper arm umumnya hanya dapat ditemukan pada kendaraan yang menggunakan suspensi tipe double wishbone atau multi link saja.
Upper arm terhubung langsung dengan rangka mobil melalui perantara sebuah busing atau shaft berpelumas grease. Sisi lainnya dari upper arm ini terhubung dengan knuckle arm melalui perantara ball joint sehingga bisa dikatakan bahwa upper arm berfungsi untuk menahan knuckle arm di sisi atas.
Komponen suspensi selanjutnya adalah Lower Arm. Lower arm disebut juga dengan lengan ayun bawah. Lower arm berfungsi untuk menopang knuckle arm bagian bawah yang dihubungkan dengan ball joint, sedang sisi lainnya terhubung langsung dengan rangka mobil.
Selain berfungsi untuk memegang bagian bawah knucle arm, lower arm juga berfungsi sebagai pengontrol gerakan roda kendaraan, baik itu kontrol gerakan naik turun maupun gerakan maju mundur.
Lateral control rod berfungsi untuk menahan axle dan body agar tetap pada posisinya dari tekanan dan beban samping khususnya saat mobil berbelok. Lateral control rod ini umumnya dipasang pada suspensi bagian belakang saja.
Bumper suspensi ini adalah komponen suspensi yang umumnya terbuat dari bahan karet kenyal. Bumper suspensi ini berfungsi untuk melindungi komponen suspensi lainnya akibat tumbukan yang disebabkan oleh pegas yang melentur melebihi dari batas maksimumnya.
Ada dua macam bumper yang dikenal yaitu, bounding untuk bumper yang dipasang pada lower arm, dan re-bounding bumper yang dipasang pada sisi upper arm. Dengan adanya bumper suspensi ini, maka kebengkokan atau kerusakan pada lower arm atau upper arm akibat pegas yang melentur melebihi batas bisa dihindari.
Posisi sistem suspensi kendaraan umumnya terletak di antara bodi (kerangka) dengan roda. Baik untuk roda bagian depan , mapun roda bagian belakang.
Saat ini, secara umum dikenal ada dua jenis utama pada sistem suspensi yaitu Sistem suspensi dependen atau sistem suspensi rigid (poros kaku) dan sistem suspensi independen atau sistem suspensi bebas.
Masing-masing sistem meiliki komponen-komponen yang berbeda-beda, untuk lebih jelasnya tentang jenis dan tipe suspensi mobil, anda dapat membacanya pada artikel 8 Tipe suspensi mobil yang umum digunakan
Nah, pada atikel kali ini, ombro akan menjelaskan komponen-komponen suspensi beserta dengan fungsi-fungsinya.
1. Pegas (Spring)
Komponen suspensi yang pertama adalah pegas (spring). Pegas pada mobil adalah sebuah benda elastis yang digunakan untuk menyerap energi mekanis. Pegas berfungsi untuk menyerap kejutan dan getaran pada roda-roda yang diterima dari jalan agar kejutan dan getaran tersebut tidak diteruskan ke bodi kendaraan secara langsung.
Pada saat ini terdapat beberapa macam tipe pegas yang digunakan pada kendaraan yaitu
- Pegas koil (Coil Spring); pegas yang terbuat dari batang baja khusus berbentuk spiral.
- Pegas daun (Leaf Spring) ; pegas yang terbuat dari bilah baja khusus yang memanjang dan lentur dengan bentuknya yang membusur kesalah satu sisi.
- Batang Torsi (Torsion Bar) ; pegas yang terbuat dari batang baja khusus yang elastis saat dipuntir.
2. Shock Absorber (Peredam Kejut)
Komponen suspensi yang berikutnya adalah Shock Absorber (Peredam Kejut). Shock absorber pada mobil memiliki komponen yang pada bagian atasnya terhubung dengan piston dan dipasangkan dengan rangka kendaraan. Fungsi dari shock absorber ini adalah untuk meredam gaya osilasi dari pegas.
Shock absorber (peredam kejut) ini akan memperlambat dan mengurangi besarnya getaran serta gerakan dengan mengubah energi kinetik dari gerakan suspensi menjadi energi panas yang dapat dilepaskan melalui cairan hidrolik ataupun gas.
Untuk lebih jelasnya tentang cara kerja dan macam-maam shock absorber , sobat bisa membacanya pada artikel Mengenal Shock Absorber pada mobil
3. Ball Joint
Komponen suspensi selanjutnya adalah Ball joint. Ball joint ini merupakan komponen sambungan yang berbentuk bola yang dapat berputar pada sudut tertentu. Ball joint terbuat dari material baja khusus yang memiliki fungsi untuk menerima beban kendaraan baik secara vertikal ataupun dalam posisi lateral. Selain itu, ball joint juga berfungsi sebagai sumbu putaran pada saat kendaraan berbelok.
Penamaan ball joint pada kendaraan ini cukup beragam, tergantung dari posisi dan tempat dimana ball joint tersebut diletakkan. Seperti contohnya
- Long Tie Rod Ball joint ; ball jont yang dipasang pada bagain steering
- Upper arm ball joint ; ball joint yang dipasang pada bagian upper arm suspensi
- Lower arm ball joint ; ball joint yang dipasang pada komponen lower arm
Untuk lebih lengkapnya tentang ball joint ini anda bisa membacanya pada artikel Jenis Ball Joint pada suspensi
4. Stabilizer Bar
Stabilizer bar umumnya dipasang pada kedua lower arm kiri dan kanan melalui susunan bantalan karet, linkage, atau dengan ball joint. Sedangkan pada bagian tengahnya, stabilizer bar ini diikatkan ke rangka mobil melalui sebuah bushing.
Stabilizer bar merupakan sebuah batang baja khusus yang berfungsi untuk meredam efek rolling dari kendaraan, khususnya saat kendaraan berbelok tajam atau saat melewati jalan bergelombang.
Berikut fungsi dari stabilizer bar
- Menjaga kendaraan tetap stabil terutama saat kendaraan membelok.
- Mengurangi kemiringan bodi mobil yang disebabkan oleh gaya sentrifugal saat kendaraan membelok (efek rolling).
- Meningkatkan traksi / daya cengkram ban terhadap permukaan jalan saat kendaraan membelok.
5. Strut Bar
Komponen Strut bar pada sistem suspensi ini lebih banyak di temukan pada kendaraan-kendaraan komersil yang menggunakan rangka model Ladder-frame seperti contohnya pada suzuki carry, T120ss dan mitsubishi colt L300.
Strut bar merupakan komponen di dalam sistem suspensi yang memiliki fungsi untuk menahan lower arm agar sudut kemiringan roda depan dapat terjaga dengan baik. Ujung strut bar dipasang pada lower arm dan ujung lainnya diikatkan pada cross member melalui bracket dan karet bantalan.
Selain itu, strut bar juga memiliki fungsi untuk menahan lower arm agar tidak bergerak maju dan mundur pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata, bergelombang atau dorongan akibat terjadinya pengereman.
6. Knuckle Arm
Komponen suspensi selanjutnya adalah knuckle arm. Knuckle arm merupakan komponen yang berfungsi sebagai tempat dudukan dari roda, bearing roda, hingga perangkat rem cakram ataupun tromol.
Knuckle arm terhubung dengan lower arm dan upper arm dengan ball joint sebagai penghubungnya. Dengan begitu roda kendaraan bisa bebas begerak dan berbelok ke segala arah sesuai dengan ketersediaan sudut putar dari ball joint pada masing-masing arm.
7. Upper Arm
Komponen suspensi lainnya adalah Upper Arm atau biasa dikenal dengan sebutan lengan ayun atas. Upper arm umumnya hanya dapat ditemukan pada kendaraan yang menggunakan suspensi tipe double wishbone atau multi link saja.
Upper arm terhubung langsung dengan rangka mobil melalui perantara sebuah busing atau shaft berpelumas grease. Sisi lainnya dari upper arm ini terhubung dengan knuckle arm melalui perantara ball joint sehingga bisa dikatakan bahwa upper arm berfungsi untuk menahan knuckle arm di sisi atas.
8. Lower Arm
Komponen suspensi selanjutnya adalah Lower Arm. Lower arm disebut juga dengan lengan ayun bawah. Lower arm berfungsi untuk menopang knuckle arm bagian bawah yang dihubungkan dengan ball joint, sedang sisi lainnya terhubung langsung dengan rangka mobil.
Selain berfungsi untuk memegang bagian bawah knucle arm, lower arm juga berfungsi sebagai pengontrol gerakan roda kendaraan, baik itu kontrol gerakan naik turun maupun gerakan maju mundur.
9. Lateral Control Rod
Lateral control rod berfungsi untuk menahan axle dan body agar tetap pada posisinya dari tekanan dan beban samping khususnya saat mobil berbelok. Lateral control rod ini umumnya dipasang pada suspensi bagian belakang saja.
10. Bumper Suspensi
Bumper suspensi ini adalah komponen suspensi yang umumnya terbuat dari bahan karet kenyal. Bumper suspensi ini berfungsi untuk melindungi komponen suspensi lainnya akibat tumbukan yang disebabkan oleh pegas yang melentur melebihi dari batas maksimumnya.
Ada dua macam bumper yang dikenal yaitu, bounding untuk bumper yang dipasang pada lower arm, dan re-bounding bumper yang dipasang pada sisi upper arm. Dengan adanya bumper suspensi ini, maka kebengkokan atau kerusakan pada lower arm atau upper arm akibat pegas yang melentur melebihi batas bisa dihindari.