Rabu, 22 April 2020

Menganalisis Isi Teks Eksplanasi

Mantan KA UPTD
Menganalisis adalah kegiatan mengkaji sebuah teks guna meneliti struktur dan bahasa teks tersebut secara mendalam. Menganalisis teks eksplanasi berarti menguraikan, membedakan, memilah isi pokok teks eksplanasi dengan memperhatikan struktur dan bahasa yang digunakan. Pada tulisan ini teks yang digunakan adalah teks eksplanasi tentang tanah longsor. Pada saat musim hujan sering diiringi dengan peristiwa alam seperti tanah longsor. Tanah longsor terjadi disebabkan oleh alam atau tindakan manusia. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut.

Langkah-langkah menganalisis teks eksplanasi antara lain dilakukan dengan cara membaca teks secara mendetail sebuah teks eksplanasi yang akan dianalisis. Untuk memahami struktur dari teks eksplanasi dapat dilihat dari struktur teks tersebut yaitu pernyataan umum^urutan sebab akibat. Bagian pernyataan umum biasanya terdapat pada paragraph pertama. Pernyataan umum berisikan satu statemen tentang suatu topik, yang akan dijelaskan. Bersifat ringkas, menarik, jelas dan mampu meningkatkan minat pembaca untuk membaca detailnya. Menentukan urutan sebab akibat yang biasanya terdapat pada paragraph kedua dan seterusnya. Urutan sebab akibat ini biasanya berisikan penjelasn tetang topik yang dibahas. Dengan mengetahui struktur dan unsur kebahasaan teks eksplanasi diharapkan dapat menganalisis isi teks eksplanasi tersebut dengan baik.

Teks yang berjudul “Penyebab Tanah Longsor” berisi penjelasan tentang proses terjadinya tanah longsor. Bacalah teks tersebut sekali lagi dan temukan penyebab terjadinya tanah longsor, kemudian isilah diagram berikut ini.
 Menganalisis adalah kegiatan mengkaji sebuah teks guna meneliti struktur dan bahasa teks  Menganalisis Isi Teks Eksplanasi

Verba Material dan Relasional
Teks eksplanasi lebih banyak menggunakan kata kerja material dan relasional. Kata kerja material digunakan untuk menunjukkan perbuatan fisik atau peristiwa. Kata kerja relasional digunakan untuk menunjukkan hubungan sebab-akibat. Setelah membaca dan mencermati bagian yang dicetak tebal dan digarisbawahi. Baca, cermati, dan beri tanda (cetak tebal untuk kata kerja material dan beri garis bawah untuk kata kerja relasional) pada kalimat berikut.
  1. Tanah pelapukan yang berada di atas batuan kedap air pada perbukitan/ punggungan dengan kemiringan sedang hingga terjal, berpotensi mengakibatkan tanah longsor pada musim hujan dengan curah hujan berkuantitas tinggi.
  2. Pada prinsipnya tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar daripada gaya penahan.
  3. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah, sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut lereng, air, beban, serta berat jenis tanah/batuan.
  4. Musim kering yang panjang akan menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar.
  5. Lereng yang terjal terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air, air laut, dan angin.
  6. Selain itu, jenis tanah ini sangat rentan terhadap pergerakan tanah karena menjadi lembek jika terkena air dan pecah jika udara terlalu panas.
  7. Pada lahan persawahan akar tanamannya kurang kuat untuk mengikat butir tanah dan membuat tanah menjadi lembek dan jenuh dengan air sehingga mudah terjadi longsor.
  8. Akibat susutnya muka air yang cepat di danau, gaya penahan lereng menjadi hilang, dengan sudut kemiringan waduk 220 mudah terjadi longsoran dan penurunan tanah yang biasanya diikuti oleh retakan.

Teks eksplanasi yang berjudul “Penyebab Tanah Longsor” dapat disajikan secara ringkas. Caranya, kalian hanya menulis ulang kalimat-kalimat inti dari setiap tahap pada struktur teks itu. Pertama, kalian mengemukakan pernyataan umum tentang tanah longsor. Kedua, sebutkan penyebab terjadinya tanah longsor. Sebagai latihan, lengkapilah kerangka ini.

Jenis tanah pelapukan yang sering dijumpai di Indonesia adalah hasil letusan gunung berapi. Tanah pelapukan yang berada di atas batuan kedap air pada perbukitan/ punggungan dengan kemiringan sedang hingga terjal, berpotensi mengakibatkan tanah longsor pada musim hujan dengan curah hujan berkuantitas tinggi. 

Tanah longsor terjadi karena hujan, lereng terjal, tanah yang kurang padat/tebal, batuan yang kurang kuat, jenis tata lahan, getaran, susut muka danau/ bendungan, adanya beban tambahan, pengkisan/erosi, adanya material timbunan pada tebing, bekas longsoran lama, adanya bidang diskontinuitas, penggundulan hutan, dan daerah pembuangan sampah.

Musim kering yang panjang akan menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar, lalu muncullah pori-pori atau rongga tanah, kemudian terjadi retakan dan rekahan tanah di permukaan. Hujan lebat pada awal musim dapat menimbulkan longsor. Melalui tanah yang merekah itulah air akan masuk dan terakumulasi di bagian dasar lereng sehingga menimbulkan gerakan lateral. 

Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong. Lereng yang terjal terbentuk karena  pengikisan air sungai, mata air, air laut, dan angin.

Tanah lempung atau tanah liat memiliki potensi untuk terjadinya tanah longsor, terutama bila terjadi hujan. Selain itu, jenis tanah ini sangat rentan terhadap pergerakan tanah karena menjadi lembek jika terkena air dan pecah jika udara terlalu panas.

Batuan endapan gunung api dan batuan sedimen akan mudah menjadi tanah jika mengalami proses pelapukan dan umumnya rentan terhadap tanah longsor apabila terdapat pada lereng yang terjal.  

Pada lahan persawahan akar tanamannya kurang kuat untuk mengikat butir tanah dan membuat tanah menjadi lembek dan jenuh dengan air sehingga mudah terjadi longsor.

Untuk daerah perladangan penyebabnya adalah karena  akar pohon tidak dapat menembus bidang longsoran yang dalam dan pada umumnya terjadi di daerah longsoran lama.

Getaran gempa bumi, ledakan, getaran mesin, dan getaran lalu lintas mengakibatkan tanah, badan jalan, lantai, dan dinding rumah menjadi retak

Akibat susutnya muka air yang cepat di danau gaya penahan lereng menjadi hilang.

Adanya beban tambahan akan memperbesar gaya pendorong terjadinya longsor, terutama di sekitar tikungan jalan pada daerah lembah. Akibatnya sering terjadi penurunan tanah dan retakan yang arahnya ke lembah.

Pengikisan banyak dilakukan oleh air sungai ke arah tebing. Selain itu, akibat penggundulan hutan  (di sekitar tikungan sungai), tebing akan menjadi terjal.

Tanah timbunan pada lembah yang digunakan untuk mengembangkan dan memperluas lahan permukiman belum terpadatkan sempurna seperti tanah asli yang berada di bawahnya, sehingga apabila hujan akan terjadi penurunan tanah yang kemudian diikuti dengan retakan tanah.

Longsoran lama umumnya terjadi selama dan setelah terjadi.

Bidang tidak sinambung merupakan bidang lemah dan dapat berfungsi sebagai bidang luncuran tanah longsor.

Tanah longsor umumnya banyak terjadi di daerah yang relatif gundul karena pengikatan air tanah sangat kurang.

Penggunaan lapisan tanah yang rendah untuk pembuangan sampah dalam jumlah banyak dapat mengakibatkan tanah longsor, apalagi ditambah dengan guyuran hujan.

Ternyata dalam membuat ringkasan dan isi ringkasan harus sama dengan isi teks yang diringkas. Kalian juga dapat memanfaatkan struktur teks itu sebagai panduan. Bandingkan hasil ringkasan kalian dengan yang telah dibuat oleh teman-teman kalian, apakah isinya sama antara ringkasan dan teks eksplanasi berjudul “Penyebab Tanah Longsor”. Jika belum sama, perbaiki lagi ringkasan sampai berhasi

Bacalah teks berjudul “Erosi” ini dengan cermat. Analisislah struktur teks tersebut, benarkah struktur teks berjudul “Erosi” ini sesuai dengan struktur teks eksplanasi yang terdiri atas pernyataan umum^urutan sebab-akibat? Jika benar, tulislah bagian mana yang merupakan pernyataan umum dan bagian mana saja yang merupakan urutan sebab-akibat. Paragraf 1: pernyataan umum, paragraph 2-4: urutan sebab-akibat seperti di bawah ini.
No.Struktur TeksPeristiwa
1.Pernyataan
Umum
Erosi adalah suatu proses atau peristiwa hilangnya lapisan permukaan tanah atas, baik disebabkan oleh pergerakan air maupun angin. Erosi merupakan tiga proses yang berurutan, yaitu pelepasan partikel tunggal dari massa tanah, pengangkutan oleh media yang erosif seperti aliran air dan angin, dan pengendapan bahan-bahan tanah oleh penyebab erosi, pada kondisi ketika energi yang tersedia tidak cukup lagi untuk mengangkut partikel. Di daerah-daerah tropis yang lembab seperti di Indonesia, air merupakan penyebab utama terjadinya erosi, sedangkan untuk daerah-daerah panas yang kering, angin merupakan faktor penyebab utamanya.
2.Urutan Sebab-AkibatPercikan air hujan merupakan media utama pelepasan partikel tanah pada erosi yang disebabkan oleh air. Pada saat butiran air hujan mengenai permukaan tanah yang gundul, partikel tanah terlepas dan terlempar ke udara. Karena gravitasi bumi, partikel tersebut jatuh kembali ke bumi. Pada lahan miring partikel tanah tersebar ke arah bawah searah lereng. Partikel tanah yang terlepas akan menyumbat pori-pori tanah. Percikan air hujan juga menimbulkan pembentukan lapisan tanah keras pada lapisan permukaan. Hal ini mengakibatkan menurunnya kapasitas dan laju infiltrasi tanah. Pada kondisi ketika intensitas hujan melebihi laju infiltrasi, akan terjadi genangan air di permukaan tanah, yang kemudian akan menjadi aliran permukaan. Aliran permukaan ini menyediakan energi untuk mengangkut partikel yang terlepas, baik oleh percikan air hujan maupun oleh adanya aliran permukaan itu sendiri. Pada saat energi aliran permukaan menurun dan tidak mampu lagi mengangkut partikel tanah yang terlepas, partikel tanah tersebut akan mengendap baik untuk sementara maupun tetap.
3.Urutan Sebab-AkibatProses pengendapan sementara terjadi pada lereng yang bergelombang, yaitu bagian lereng yang cekung akan menampung endapan partikel yang hanyut untuk sementara dan pada hujan berikutnya endapan ini akan terangkut kembali menuju dataran rendah atau sungai. Pengendapan akhir terjadi pada kaki bukit yang relatif datar, sungai, dan waduk. Pada daerah aliran sungai, partikel dan unsur hara yang larut dalam aliran permukaan akan mengalir dan mengendap ke sungai dan waduk sehingga menyebabkan pendangkalan.
4.Urutan Sebab-AkibatBesarnya erosi bergantung pada kuantitas suplai material yang terlepas dan kapasitas media pengangkut. Jika media pengangkut mempunyai kapasitas lebih besar daripada suplai material yang terlepas, proses erosi dibatasi oleh pelepasan. Sebaliknya, jika kuantitas suplai materi melebihi kapasitas, proses erosi dibatasi oleh kapasitas (Suripin, 2004).

Bacalah kembali teks “Erosi” di atas. Temukan kata kerja material dan kata kerja relasional yang ada dalam teks tersebut. Isikan ke kolom berikut ini.
ParagrafKata kerja materialKata kerja relasional
1MengangkutDisebabkan
-Tersedia
2MengenaiDisebabkan
JatuhMenimbulkan
TerlepasMengakibatkan
TerlemparMelebihi
TersebarMenyediakan
Menurun-
Terjadi-
Menjadi-
Mengangkut-
Mengendap-
3TerjadiMenyebabkan
Menampung-
Terangkut-
Mengalir-
Mengendap-
4TerlepasMempunyai
DibatasiMelebihi