Kita mungkin sudah tidak lagi asing jika mendengar istilah Tune Up untuk kendaraan bermotor, entah itu mobil atau motor roda dua. Tune Up merupakan istilah yang digunakan dibengkel atau dealer untuk mengembalikan performa mesin ke kondisi terbaiknya.
Penumpukan deposit, kotoran pada ruang bakar, saringan dan filter yang semakin kotor, mesin jadi boros bahan bakar, dan lain-lainnya, merupakan hal yang pasti akan terjadi pada mesin yang dipergunakan secara terus-menerus.
Hal-hal tersebut diatas akan membuat performa mesin semakin menurun dan menjadi tidak nyaman saat dipakai.
Oleh karena itu diperlukan tindakan untuk mengembalikan performa mesin ke kondisi terbaiknya, yaitu melalui proses Tune Up.
Tune up untuk mesin bensin tidaklah jauh berbeda dengan tune up pada mesin diesel, meskipun ada sedikit beda perlakuan terkait dengan perbedaan tipe mesin maupun merek kendaraan yang digunakan.
Nah, pada artikel kali ini, kami akan menginformasikan hal-hal yang dikerjakan seputar Tune Up mesin bensin beserta dengan spare partnya
Melakukan Tune Up sebaiknya dibarengi dengan penggantian oli mesin. Selain membuat mesin menjadi lebih fresh dan segar, penggantian oli mesin juga membantu mengembalikan tenaga mesin yang terlanjur loyo.
Meskipun filter oli mesin tidak wajib untuk diganti saat melakukan Tune Up, namun mengingat tujuan utama Tune Up ini adalah mengembalikan performa mesin ke kondisi terbaiknya maka tidak ada salahnya untuk mengganti filter oli mesin.
Untuk Filter udara, perlu diperhatikan kondisinya, kotor sekali atau tidak. Filter udara yang kotor akan terlihat berwarna kusam dan penuh dengan debu, bahkan di beberapa kondisi ada pasirnya.
Jika filter udara sudah sangat kotor seperti kondisi diatas, sebaiknya lakukan penggantian, jika tidak terlalu kotor, coba untuk bersihkan dengan angin bertekanan.
Kebersihan filter udara sangat mempengaruhi performa mesin dan tingkat keborosan bahan bakar. Semakin kotor filter udara biasanya akan boros bahan bakar.
Filter bensin sebaiknya ikut di bersihkan ketika melakukan Tune Up, atau lakukan penggantian jika model filter bensin yang digunakan terbuat dari bahan plastik.
Filter bensin yang bersih akan mengalirkan bahan bakar yang bersih pula ke injector ataupun ke karburator. Hal ini akan menghilangkan penyakit mesin akibat bahan bakar tersumbat.
Berfungsi sebagai pemantik bahan bakar, busi memiliki peran penting dalam penciptaan tanaga mesin yang optimal. Sebaiknya, lakukan juga penggantian busi saat melakukan Tune Up.
Atau, jika dirasa busi belum lama diganti, cek gap (celah) pada busi, jika terlalu renggang atau terlalu rapat dapat menyebabkan pembakaran yang tidak sempurna. Lakukan penyetelan yang sesuai agar proses pengapian menjadi lancar.
Perlu diperhatikan untuk penggatian busi, ada mobil-mobil yang sudah menggunakan busi tipe iridium dimana penggunaan umumnya mencapai 100.000km.
Ciri busi tipe iridium adalah ujung elektrodanya kecil dan berbentuk seperti jarum. Oleh karena itu,sebelum menggantinya, perhatikan terlebih dahulu tipe busi yang digunakan.
Mobil-mobil jaman sekarang sepertinya sudah banyak yang tidak menggunakan kabel busi. Mereka menempatkan koil langsung diatas busi sehingga meminimalkan kerugian akibat penggunaan kabel busi.
Namun, jika mesin yang anda gunakan menggunakan kabel busi, sebaiknya lakukan pemeriksaan juga pada kabel busi, baik hubungan kabel atau kebocoran-kebocoran listrik yang terjadi saat mesin hidup.
Hal ini untuk memastikan listrik yang dihasilkan dari koil dan dibagikan melalui distributor tidak bocor di tengah-tengah kabel akibat bocornya lapisan isolasi pada kabel busi.
Lakukan penyetelan pada celah klep/valve. Celah klep yang terlalu rapat akan menyebabkan mesin menjadi goyang saat hidup, sedangkan jika terlalu renggang akan menimbulkan bunyi yang cukup berisik didengar.
Ukuran celah klep baik intake ataupun ekshaust berbeda-beda, untuk memastikannya lihat pada buku panduan masing-masing kendaraan.
Pada beberapa mobil, ada yang klepnya tidak perlu disetel karena menggunakan teknologi yang berbeda seperti misalnya penggunaan auto lash adjuster atau shim sebagai pengatur celahnya.
Sebaiknya pastikan terlebih dahulu apakah celah klep pada mobil anda bisa di stel atau tidak.
Untuk mobil yang menggunakan injector, sebaiknya lakukan juga pembersihan pada injectornya. Pembersihan injector ini bertujuan untuk memperbaiki hasil pengabutan bahan bakar yang dihasilkan oleh injector.
Injector berperan penting pada proses pengabutan bahan bakar. Bahan bakar dalam bentuk kabut akan lebih mudah terbakar sehingga pembakaran di ruang mesin menjadi lebih sempurna.
Lakukan pemeriksaan kondisi kerja pada sensor dan aktuator dalam komputer mesin, apakah muncul DTC (Diagnose Trouble Code) atau tidak.
Pemeriksaan komputer mesin ini untuk memastikan bahwa sensor dan akutator mesin bekerja sebagaimana mestinya sehingga mesin juga dapat bekerja secara optimal.
Selain 9 pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk Tune Up mesin bensin seperti yang sudah disampaikan diatas, ada beberapa pemeriksaan lainnya yang tidak terkait dengan Tune Up mesin namun bisa berpengaruh terhadap performa tenaga yang dihasilkan mesin.
Pemeriksaan kondisi rem ini bertujuan untuk memastikan tenaga yang dihasilkan mesin tidak terhambat oleh rem yang macet.
Kondisi rem yang macet, selain membahayakan saat berkendara juga akan membuat mesin bekerja lebih berat karena dipaksakan. Selain itu, tenaga mesin juga akan terbuang sehingga pengemudian juga menjadi tidak nyaman.
Pemeriksaan berikutnya adalah kondisi kerja kopling, pastikan kopling bekerja dengan baik dan tidak terjadi slip/los. Anda bisa membacanya pada artikel ciri-ciri kopling habis dan cara pemeriksaannya.
Kondisi kopling yang slip dan los akan membuat tenaga mesin menjadi hilang akibat terbuang di kopling sehingga tenaga mesin tidak penuh sampai ke roda penggerak.
Oleh karena itu, sebaiknya lakukan juga pemeriksaan kondisi kerja kopling ketika tune up.
Penumpukan deposit, kotoran pada ruang bakar, saringan dan filter yang semakin kotor, mesin jadi boros bahan bakar, dan lain-lainnya, merupakan hal yang pasti akan terjadi pada mesin yang dipergunakan secara terus-menerus.
Hal-hal tersebut diatas akan membuat performa mesin semakin menurun dan menjadi tidak nyaman saat dipakai.
Oleh karena itu diperlukan tindakan untuk mengembalikan performa mesin ke kondisi terbaiknya, yaitu melalui proses Tune Up.
Tune up untuk mesin bensin tidaklah jauh berbeda dengan tune up pada mesin diesel, meskipun ada sedikit beda perlakuan terkait dengan perbedaan tipe mesin maupun merek kendaraan yang digunakan.
Nah, pada artikel kali ini, kami akan menginformasikan hal-hal yang dikerjakan seputar Tune Up mesin bensin beserta dengan spare partnya
1. Oli Mesin
Melakukan Tune Up sebaiknya dibarengi dengan penggantian oli mesin. Selain membuat mesin menjadi lebih fresh dan segar, penggantian oli mesin juga membantu mengembalikan tenaga mesin yang terlanjur loyo.
2. Filter Oli
Meskipun filter oli mesin tidak wajib untuk diganti saat melakukan Tune Up, namun mengingat tujuan utama Tune Up ini adalah mengembalikan performa mesin ke kondisi terbaiknya maka tidak ada salahnya untuk mengganti filter oli mesin.
3. Filter Udara
Untuk Filter udara, perlu diperhatikan kondisinya, kotor sekali atau tidak. Filter udara yang kotor akan terlihat berwarna kusam dan penuh dengan debu, bahkan di beberapa kondisi ada pasirnya.
Jika filter udara sudah sangat kotor seperti kondisi diatas, sebaiknya lakukan penggantian, jika tidak terlalu kotor, coba untuk bersihkan dengan angin bertekanan.
Kebersihan filter udara sangat mempengaruhi performa mesin dan tingkat keborosan bahan bakar. Semakin kotor filter udara biasanya akan boros bahan bakar.
4. Filter Bensin
Filter bensin sebaiknya ikut di bersihkan ketika melakukan Tune Up, atau lakukan penggantian jika model filter bensin yang digunakan terbuat dari bahan plastik.
Filter bensin yang bersih akan mengalirkan bahan bakar yang bersih pula ke injector ataupun ke karburator. Hal ini akan menghilangkan penyakit mesin akibat bahan bakar tersumbat.
5. Busi / Spark Plug
Berfungsi sebagai pemantik bahan bakar, busi memiliki peran penting dalam penciptaan tanaga mesin yang optimal. Sebaiknya, lakukan juga penggantian busi saat melakukan Tune Up.
Atau, jika dirasa busi belum lama diganti, cek gap (celah) pada busi, jika terlalu renggang atau terlalu rapat dapat menyebabkan pembakaran yang tidak sempurna. Lakukan penyetelan yang sesuai agar proses pengapian menjadi lancar.
Perlu diperhatikan untuk penggatian busi, ada mobil-mobil yang sudah menggunakan busi tipe iridium dimana penggunaan umumnya mencapai 100.000km.
Ciri busi tipe iridium adalah ujung elektrodanya kecil dan berbentuk seperti jarum. Oleh karena itu,sebelum menggantinya, perhatikan terlebih dahulu tipe busi yang digunakan.
6. Kabel Busi
Mobil-mobil jaman sekarang sepertinya sudah banyak yang tidak menggunakan kabel busi. Mereka menempatkan koil langsung diatas busi sehingga meminimalkan kerugian akibat penggunaan kabel busi.
Namun, jika mesin yang anda gunakan menggunakan kabel busi, sebaiknya lakukan pemeriksaan juga pada kabel busi, baik hubungan kabel atau kebocoran-kebocoran listrik yang terjadi saat mesin hidup.
Hal ini untuk memastikan listrik yang dihasilkan dari koil dan dibagikan melalui distributor tidak bocor di tengah-tengah kabel akibat bocornya lapisan isolasi pada kabel busi.
7. Celah Klep/Valve
Lakukan penyetelan pada celah klep/valve. Celah klep yang terlalu rapat akan menyebabkan mesin menjadi goyang saat hidup, sedangkan jika terlalu renggang akan menimbulkan bunyi yang cukup berisik didengar.
Ukuran celah klep baik intake ataupun ekshaust berbeda-beda, untuk memastikannya lihat pada buku panduan masing-masing kendaraan.
Pada beberapa mobil, ada yang klepnya tidak perlu disetel karena menggunakan teknologi yang berbeda seperti misalnya penggunaan auto lash adjuster atau shim sebagai pengatur celahnya.
Sebaiknya pastikan terlebih dahulu apakah celah klep pada mobil anda bisa di stel atau tidak.
8. Injector
Untuk mobil yang menggunakan injector, sebaiknya lakukan juga pembersihan pada injectornya. Pembersihan injector ini bertujuan untuk memperbaiki hasil pengabutan bahan bakar yang dihasilkan oleh injector.
Injector berperan penting pada proses pengabutan bahan bakar. Bahan bakar dalam bentuk kabut akan lebih mudah terbakar sehingga pembakaran di ruang mesin menjadi lebih sempurna.
9. Pemeriksaan kondisi komputer mesin
Lakukan pemeriksaan kondisi kerja pada sensor dan aktuator dalam komputer mesin, apakah muncul DTC (Diagnose Trouble Code) atau tidak.
Pemeriksaan komputer mesin ini untuk memastikan bahwa sensor dan akutator mesin bekerja sebagaimana mestinya sehingga mesin juga dapat bekerja secara optimal.
--------- 0 ---------
Selain 9 pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk Tune Up mesin bensin seperti yang sudah disampaikan diatas, ada beberapa pemeriksaan lainnya yang tidak terkait dengan Tune Up mesin namun bisa berpengaruh terhadap performa tenaga yang dihasilkan mesin.
10. Pemeriksaan kondisi rem, macet atau tidak
Pemeriksaan kondisi rem ini bertujuan untuk memastikan tenaga yang dihasilkan mesin tidak terhambat oleh rem yang macet.
Kondisi rem yang macet, selain membahayakan saat berkendara juga akan membuat mesin bekerja lebih berat karena dipaksakan. Selain itu, tenaga mesin juga akan terbuang sehingga pengemudian juga menjadi tidak nyaman.
11. Pemeriksaan kondisi kerja kopling
Pemeriksaan berikutnya adalah kondisi kerja kopling, pastikan kopling bekerja dengan baik dan tidak terjadi slip/los. Anda bisa membacanya pada artikel ciri-ciri kopling habis dan cara pemeriksaannya.
Kondisi kopling yang slip dan los akan membuat tenaga mesin menjadi hilang akibat terbuang di kopling sehingga tenaga mesin tidak penuh sampai ke roda penggerak.
Oleh karena itu, sebaiknya lakukan juga pemeriksaan kondisi kerja kopling ketika tune up.