Minggu, 26 April 2020

Perkembangan Islam di Benua Amerika

Mantan KA UPTD
Menurut beberapa pakar sejarah dan arkeolog, Islam masuk ke benua Amerika jauh sebelum Columbus menginjakkan kakinya di sana pada 21 Oktober 1492. Berdasarkan penemuan berbagai bukti dan catatan sejarah, para pakar tersebut memperkirakan bahwa agama Islam sudah dipeluk oleh
sejumlah suku Indian, di antaranya suku Iroquois dan Alqonquin sejak tahun 900 M. Berikut ini perkembangan Islam di beberapa Negara Amerika.

A. Amerika Serikat
Amerika merupakan negara demokrasi liberal sekaligus sekuler atau menganut prinsip pemisahan antara agama dan negara (sparation of church and state) namun sangat luas memberi kebebasan beragama bagi rakyatnya.

Setelah itu seorang muslim bernama Eijah Muhamad  seorang yang berkebangsaan Afrika Amerika di Chicago salah satu negara bagian di Amerika Serikat  yang mendirikan Black Moslem dan sekaligus Pemimpin Nation Of Muslim dan karena jasanya memperjuangkan Agama Islam Di Amerika Agam Islam pun semakin perkembang pesat sampai sekarang.

Selama dalam pimpinannya perkembangan agama Islam semakin luas. Hal itu terbukti dengan banyaknya tokohtokoh yang masuk Islam, seperti Malcom seorang tokoh nasional Negro Amerika sebagai orator ulung dan Casius Clay bekas juara tinju kelas berat. Malcom setelah masuk Islam namanya diganti Al-Haji Malik Al-Sabah. Sedang Casius Clay berganti nama menjadi Muhamad Ali.
Menurut beberapa pakar sejarah dan arkeolog Perkembangan Islam di Benua Amerika
Elijah meninggal tanggal 25 februari 1975 dan digantikan putranya yang bernama Wallace Muhammad atau Warisudin Muhammad. Pada tahun 1976 Walace Muhamad (Warisudin Muhamad) mengubah nama Nation of Islam menjadi World Community of Islam in West. Perubahan nama itu dimaksudkan agar sasaran ajaran dan dakwah agama Islam lebih luas.

Tanggal 30 april 1980 organisasi World Comunity of Islam in West diganti namanya menjadi American Muslim Mission (AMM). Di Chicago terdapat Islamic Institute sebagai proyek organisasi Konferensi Islam Internasional di Jeddah. Di Los Angeles terdapat Islamic Center sebagai
pusat ceramah dan sebagainya. Di Mansfield, Indianapolis Amerika terdapat suatu organisasi bernama Islamic Society of Nort of America (ISNA).

Dengan semakin berkembangnya populasi muslim di Amerika Serikat, maka bertambah pula jumlah mesjid. Lebih dari 1.200 mesjid berdiri di beberapa kota Amerika Serikat pada awal abad ke-20. Jumlah SD dan SMP yang mengajarkan al-Quran juga meningkat, kurang lebih ada 1000 pusat pendidikan di Amerika saat ini.

B. Dominika
Seperti negara-negara lain di Karibia dan Amerika Latin, sejarah Islam di Republik Dominika dimulai dengan didatangkannya budak dari Afrika. Mereka pertama kali tiba di Pulau Hispaniola, yang kini dikenal dengan Haiti dan Republik Dominika pada 1502.

Muslim di Republik Dominika diperkirakan sebesar 0,02 persen dari populasi atau 3.000 orang. Sekitar 15 persen atau sekitar 200 hingga 250 orang di antaranya merupakan orang Dominika asli. Meskipun mayoritas penduduk beragama Katolik Roma, umat Islam telah membentuk organisasi lokal, seperti Círculo Islamico de República Dominicana dan Islamic Center Republik Dominika yang terletak di Miami.

Círculo Islamico mendirikan masjid pertama di Republik Dominika di pusat kota Santo Domingo bernama Masjid al-Noor. Mereka juga menyediakan konsultasi medis gratis dan obat-obatan gratis dari apotek Consulta Al-Foutory, yang bangunannya terpisah di belakang masjid.
Menurut beberapa pakar sejarah dan arkeolog Perkembangan Islam di Benua Amerika
Fasilitas ibadah umat Muslim bisa ditemui dengan mudah di Republik Dominika. Terdapat sebuah masjid di lingkungan Los Llanos, San Pedro de Macorix. Masjid tersebut dipimpin seorang imam yang dulunya adalah mualaf. Jarak masjid ini kira-kira 30 menit berkendara dari Masjid al-Noor

Di Kota Santiago de los Caballeros terdapat Mushala al-Hidayya yang menyediakan layanan shalat Jumat. Bahkan, di lokasi wisata juga bisa ditemui mushala. Di tempat wisata Bávaro-Punta Cana terdapat Mushala al-Nabawi.

C. El Salvador
Mayoritas penduduk El Salvador adalah penganut Kristen. Tetapi di negara Amerika Latin ini juga terdapat penduduk Muslim. Sama seperti negara bagian Amerika lainnya dimana Muslim menjadi minoritas di negara tersebut. Tetapi bukan berarti perkembangannya tidak diketahui.

Di El Savador terdapat sebuah komonitas kecil Islam yang sebagian besar terdiri dari penduduk dan mualaf Salvador. Sampai saat ini, sejarah awal kedatangan Islam ke El Salvador masih belum dipastikan.

Pertama kali pada tahun 1994 sebuah pusat ibadah Sunah Waljamaah Islam diresmikan di El Salvador, bergelar Centro Islámico Árabe Salvadoreño, didirikan di ibukota San Salvador oleh sekumpulan warga Salvador dan individu keturunan Palestin.

Karena Islam yang terus berkembang, pada tahun 2004 pusat ibadah kedua diresmikan di ibukota yaitu Islamic Center Fátimah Az-Zahra. Nama tersebut diberikan untuk menghormati Fatimah, anak perempuan dari nabi Islam Muhammad dari isterinya yang pertama Khadijah.

Pada tahun 2007, sebuah masjid pertama dibangun, yaitu Masjid Dar-Ibrahim yang telah dirasmikan di Alameda Franklin Delano Roosevelt, San Salvador, El Salvador. Masjid yang didirikan terlihat sederhana dan tidak tampak seperti sebuah masjid pada umumnya dengan kubah dan menara. Tetapi pada masjid ini terlihat seperti rumah pada umumnya.

D. Guatemala
Penduduk Muslim Guatemala adalah kurang lebih 1,200. Dari penduduk ini, 95% adalah pendatang Arab Palestina. Ada sebuah masjid di pinggiran Guatemala City yang dijadikan sebagai Masjid Dakwah Guatemala (bahasa Sepanyol: Mezquita de Aldawaa Islámica) yang diadakan untukk sholat 5 kali sehari dan memberikan kelas dalam kajian Islam.

Presiden Komunitas Islam negara ini adalah Jamal Mubarak. Selain itu, ada juga masjid yang bernama Masjid Baitul Awwal yang terbuka bagi setiap orang beriman dari berbagai pemeluk agama yang mencari hubungan murni dengan Tuhan. Masjid ini beralifiansi pada aliran Ahmadiyah.

E. Haiti
Persentase umat Islam di Haiti hanya 0,04 % atau sekitar 3000 jiwa dari total penduduk.Pertumbuhan Islam di Haiti termasuk Masjid dan Pusat Islam Bilal di Cap-Haïtien cukup signifikan, yang memberikan sumbangsih terhadap perkembangan pendidikan Islam dan kualitas sholat. Masjid pertama di Gonaives adalah Mosque-ul-Munawwar.

Sejarah Islam di pulau Hispaniola (salah wilayah di Amerika Latin) bermula dengan perbudakan di Haiti. Banyak umat Islam diasingkan dan dijadikan budak ke Haiti. Bahkan diantara banyak dipaksa untuk meninggalkan Islam dari masa ke masa. Namun, warisan Islam telah kekal dalam budaya orang asli Haiti, sehingga mereka tetap mempertahankan keyakinannya.

Pada awal abad ke-20, imigrasi kaum muslim Arab tiba di benua Amerika ini, di mana diantara jumlah mereka menetap di Haiti (dan negara-negara lain juga). Sejarah menyebutkan bahwa gelombang pertama yang tiba di Haiti terjadi pada tahun 1920 dari seorang lelaki yang datang dari kampung Fes di Maghribi bersama dengan 19 keluarga lain. Saat ini, mayoritas umat Islam negara ini adalah penduduk asli Haitians, diikuti oleh suku Maghribi.

F. Honduras
Honduras mulai menerima kehadiran gelombang imigran Arab sekitar tahun 1896 hingga 1918. Sebagian besar imigran itu warga keturunan Arab asal Palestina. Secara demografi, kebanyakan merupakan kaum Nasrani, namun terdapat pula umat beragama Islam. Di Honduras, para imigran Arab itu menjalankan berbagai aktivitas. Ada yang menjadi politisi atau pegawai pemerintahan, tapi paling banyak terjun di dunia bisnis dan perdagangan.

Diperkirakan jumlah mereka mencapai 100 hingga 200 ribu jiwa dari tujuh juta populasi penduduk. Hinduras pun tercatat sebagai negara dengan jumlah imigran Arab Palestina terbesar di kawasan Amerika Tengah sejajar dengan Amerika Serikat, Kanada dan Chile.

Sejak tahun 1984, umat Muslim memiliki wadah oragnisasi. Namanya Centro Islamico de Honduras yang berkedudukan di kota San Pedro Sula, pimpinan Yususf Amdani. Orgsnisasi lainnya adalah Comunidad Islamica de Honduras di Cortez. Organisasi keagamaan ini semakin cepat akselerasi umat Muslim pada kegiatan-kegiatan kemasyarakatan dan keagamaan.

G. Kuba
Agama Islam diam-diam ber kembang di Kuba. Sebanyak sembilan ribu Muslim beraktivitas dengan bebas di negara ini. Meskipun hanya bagian kecil, mereka cukup mempengaruhi kehidupan 11,3 juta warga negara yang dikenal dengan cerutunya

Karena tidak ada sejarah Islam di Kuba, banyak Muslim di pulau itu adalah orangorang yang baru masuk Islam. Mereka banyak menjalin komunikasi dengan Muslim dari berbagai negara, seperti Amerika, Eropa, dan Timur Tengah.

Sekarang mereka memiliki kepemimpinan, guru, dan masjid yang dibuka di Havana sejak Juni 2015. Pada saat pembukaan, pengurus masjid menyumbang pakaian Muslim kepada pria dan wanita dan juga anak domba kepada jamaah selama bulan Ramadhan.

H. Meksiko
Sangat sedikit informasi mengenai sejarah awal mula kehadiran Islam di Meksiko. Akan tetapi, beberapa sumber menyebutkan, agama tersebut dibawa oleh para imigran Suriah. “Sementara, sumber lain mengatakan Islam datang ke Meksiko melalui tangan para imigran Turki,” tulis Michelle Al-Nasr dalam artikelnya, “A New Generation of Muslims is Introducing Islam To Mexicans.”n

Limabelas tahun setelah pemberontakan Zapatista di Chiapas, daerah ini telah mengalami perubaham yang drastis. Salah satu di antaranya munculnya Islam sebagai agama baru di daerah ini. Kaum muslimin, yang terutama terdiri dari warga Indian suku Mayan dan Tzotzil, secara perlahan terus berkembang. Di Negara Bagian Chiapas, Meksiko ini, makin banyak saja warga Indian suku Mayan dan Tzotzil menjadi muslim.

Pada tahun 1994, dua cendikiawan Muslim asal Spanyol mendatangi Chiapas. Mereka membawa pesan damai Islam. Tidak mudah memang bagi para mubaligh tersebut memperkenalkan Islam.

I. Argentina
Argentina merupakan salah satu negara yang penduduk Muslimnya sangat banyak. bahkan, terbesar dibanding negara-negara lain di kawasan Amerika Latin. Ajaran Islam juga dibawa ke Argentina oleh imigran dari negara-negara Arab, seperti Suriah dan Lebanon. Saat ini, di Argentina terdapat 3,5 juta keturunan Arab. Namun, mayoritas dari mereka menganut Kristen dan Yahudi. Di Argentina, berdiri sebuah masjid terbesar di Amerika Latin bernama The King Fahd Islamic Cultural Center.

Akhir Januari 2011, sebuah kabar gembira terdengar dari Argentina. Umat Islam di negeri Diego Maradona itu sumringah. Betapa tidak, Negara di Amerika Latin itu menetapkan sebuah UU yang memberikan kebebasan bagi kaum Muslim untuk beribadah. Lahirnya UU itu membuat kaum Muslimah di Argentina bisa mengenakan jilbab dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, seperti dilaporkan laman web Press TV.

J. Suriname
Data statistik sensus penduduk Suriname tahun 2004 menunjukkan bahwa Islam di Suriname mencapai 66,307 jiwa (13,5 % dari jumlah penduduk), menduduki peringkat ketiga setelah agama Kristen, 200,744 jiwa (40,7 %) dan Hindu, 98,240 jiwa (19,9 %). Dari seluruh umat Islam di Suriname, yang terbanyak berasal dari suku Jawa.

Geliat Silam begitu terasa hingga pemeluk Islam bukan saja orang Jawa dan Hindustan, tapi juga satu persatu orang-orang Negro dan kulit putih pun mencintai Islam. Masjid masyarakat Creool yang terkenal adalah Masjid Shadaqatul Islam di kota Paramaribo.

Perserikatan milik umat Islam keturunan India, Suriname Muslim Associatie (SMA), memiliki andil besar dalam menyalakan cahaya Islam di Suriname. Organisasi ini memiliki masjid terbesar di kota Paramaribo dibambah dengan 14 masjid lain yang berada dalam binaannya.

Stichting der Islamitische Gemeenten in Suriname (SIS), Yayasan Islam Suriname, adalah lembaga paling berpengaruh di Suriname dari kalangan suku Jawa yang membawa obor perubahan bagi kebangkitan Islam. Lembaga ini memiliki masjid utama, Masjid Nabawi, dengan 54 masjid lainnya berada dalam binaannya tersebar luas di distrik Paramaribo dan distrik-distrik lain.

K. Venezuela
Menurut catatan sejarah, awal mula kehadiran Islam di Venezuela sebenarnya sudah berlangsung sejak abad ke-15 silam. Pada masa itu, kaum penjajah Eropa membawa budak-budak Muslim dari Afrika Utara dan Barat. Kemudian kedatangan imigran Muslim dari Arab, India, dan Pakistan di Amerika Selatan pada akhir abad ke-16.

Sejumlah organisasi keislaman juga cukup banyak. Antara lain, Caribe Islam Margarita-La Comunidad Islamica Venezolana, Centro Islamico de Venezuela, Mezquita Al-Rauda di Maracaibo, Asociacian Honorable Mezquita de Jerusalen di Valencia, Islamico Centro de Maiqueta di Vargas, serta Asociacion Benefica Islamica di Bolivar.

Selain di Caracas, pemeluk agama Islam terbesar lainnya di Venezuela adalah di Pulau Margarita. Di daerah ini, banyak bermukim penduduk Muslim yang berasal dari keturunan Arab.

Para wanita Muslim setempat tak ragu untuk menunjukkan jati diri mereka sebagai penganut agama Islam. Mereka senantiasa menggunakan jilbab dalam kehidupan sehari-hari. Baik ketika di rumah, kantor, pasar, ataupun bergaul dengan penduduk non-Muslim.